Cari Blog Ini

Rabu, 29 Februari 2012

cerita #1 : no title

Assalamualaikum


Ada seorang perempuan yang suda mempunyai pacar dan sudah menjalin hubungan sekitar dua tahun. Peremuan dengan laki-laki itu terpaut umur tiga tahun. Mereka jarang bertemu tapi komunikasi masih lancar, namun saat laki-laki itu sudah menjadi sarjana dan bekerja di luar kota yang mengharuskan hubungan jarak jauh. Dari awal perempuan itu sudah membicarakan masalah kalau dia tidak bisa berhubungan jarak jauh. Dia takut jika nantinya lebih merasakan ‘sakit’ ataupun dia menyakiti pasangannya. Tetapi pacar perempuan itu meyakinkan kalo mereka tetap bisa berpacaran dan janji untuk tetap berkomunikasi. Dan OK ! janjipun sudah dibuat.
Namun semua memang tak seindah yang dibayangkan, dalam masa training pacarnya, mereka jarang sekali berhubungan. Awal-awal saat jarak jauh lancer-lancar saja, saling mengerti jika satu sama lain mempunyai kesibukan maka komunikasi yang renggang itu dimaklumi. Namun sekitar sebulan berikutya komunikasi semakin renggang, perempuan itu merasa seperti tidak lagi diperhatikan.
Dengan semakin jarang berkomunikasi dan sudah tidak pernah ketemu, perempuan itu mencoba untuk terbiasa dengan keadaan ini. Tekadang iri melihat orang pacaran yang setiap hari bertemu ataupun pacaran jarak jauh tetapi intensif dalam komunikasi. Termasuk teman-temannya dikampus yang sering bergurau berdua dengan pacarnya.
Suatu hari entah perasaan perempuan itu benar apa tidak, dia merasa ada yang aneh dengan temannya dan ada yang aneh dengan perasaannya sendiri. Awalnya dia berpikir “ahh mungkin ini perasaan perempuan yang sering labil dan terlalu sensitif.” Tetapi dasar perempuan yah, makin berjalan jauh dan semakin mendekat malah semakin aneh. Merasa ada perasaan lain ke orang lain. Tapi dia masih sadar jika dia masih terikat hubungan. Oke ! ini hanya perasaan biasa. Atau aku keGRan, pikir perempuan itu. Tapi perempuan itu sensitive, perempuan ingat kata-kata itu dari teman dekatnya.
Apa perempuan itu suka dengan laki-laki lain yang tak lain temannya? Bingung soal temannya dan perasaannya sendiri, perempuan itu menceritakan ke temannya. Dan *lalalalalalalalalalalala*, setelah bercerita dai awal hingga akhir teman perempuan itu mengambil kesimpulan jika laki-laki itu suka sama perempuan itu. Tapi perempuan itu berpikir hanya perasaannya saja.
“Ingat! Witing tresno jalaran soko kulino,”kata temannya.
Artinya : suka itu dimulai dari kebiasaan”
Ada juga nasihat dari temannya, “Ditunggu aja apa maunya dia. Emang mungkin kita merasa ada perasaan tau perhatian tapi jangan sampe dianggap lebih. Ingat aja kamu udah punya.”
“Rumput tetangga lebih hijau, mungkin itu yang lagi kamu pikirkan”
Dan *lalalalalalalalalalala*
Karena pikirannya yang nggak menentu ( alias galau ) dia berusaha untuk menceritakan itu ke pacarnya. Pelan-pelan dia bercerita agar tak menyakiti perasaan pacarnya.
Perempuan : “………………………………………………………………… Aku memang nggak sanggup pacaran jarak jauh. Aku cuman  nggak mau nantinya kita saling kecewa. …………………………………………………………”
Laku-laki : “Lah terus ? Maafin aku ya”
P : “Kok kamu yang minta maaf?”
L : “ …………………………………………………… intinya aku sering bikin kamu kecewa”
P : “Enggak, tapi aku cuman mau ngeyakinin kamu lagi kalo aku nggak bisa jarak jauh. Aku nggak mau kamu sakit hati dan begitupun aku. ”
L : “……………………………………………………………. Kamu nggak sayang banget kita udah dua tahun. ………………………………………….”
Dan saat pacarnya ngomong seperti itu, perempuan itu mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pembicaraan. Tapi sungguh perempuan itu juga sebenarnya sangat menyayangkan jika semua berakhir, baginya laki-laki yang sekarang menjadi pacarnya itu sudah dia rasa sebagai pribadi yang lengkap. Dari umur, pekerjaan, sikap, tutur, dan lainnya yang memang menjadi kelebihan  laki-laki itu. Satu hal yang hanya dia ragukan adalah mengenai keyakinan tentang perasaan masing-masing. Tapi terkadang perempuan itu merasa sangat kurang dari perempuan yang lain, ada perasaan minder dari dirinya. Saat perempuan itu sedang bad mood, pacarnya itulah yang terkadang membuatnya bisa menahan diri. Persaan kangen selalu ada setiap saat.
Tapi kembali ke perkataan temannya “Witing tresno jalaran soko kulino.” Pertemuan yang sering dan komunikasi yang sering membuat perasaan perempuan itu timbul lagi ke temannya namun terkadang tenggelam, timbul lagi dan tenggelam lagi. Perasaan ingin tahu juga apa yang dirasakan ke temannya ke dia. Suka atau tidak itu menjadi pertanyaan yang selalu ada. Tapi dia selalu ingat, rencana, kemauan, perasaan itu terkadang tak seindah yang diinginkan.
Nah dari cerita tersebut setiap pribadi dapat menyimpulkan setia atau tidak perempuan dalam cerita.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar