Wanita dibalik Pria
Hidup bagai sinetron
Bersambung dan berbabak
Ada cinta dan duka
Ada sang antagonis dan protagonis
Hidup bagai cerita wayang
ada lakon
ada dalang
ada alunan gamelan penyejuk nuansa abadi
Begitu pula dalam hidup ini
Lakon dunia sebenarnya
Wanita .. Pria ..
Tanpa sosok wanita
Tak ada pria tercipta
Tak ada gores kesuksesan seorang pria
Wanita tak pantas disiksa
Wanita tak pantas dibuang
Tapi wanita pantas untuk disayang
Senandung Merah Jambu
Perlahan kubuka mata
Menatap dunia tak bertepi
Berinjak diatas bumi kehidupan
Langkah-langkahku semakin pasti
Tertuju pada satu titik
Langit biru bergores awan putih
Seperti hati ini tergores tinta merah jambu
Bak aliran sungai, senyumku terus mengalir
Irama jantung semakin terpacu
Seirama dengan senandung hidupku
Tapi tak kutahu macam senandung itu
Dan saat itu
Saat sang adam telah kutemukan dalam pencarian hidup
Mendekat-mendekat dan kian mendekat
Jauh merasuk , menusuk gelora jiwaku
Dia priaku
Pilihanku
Kini ku temukan senandungku
Senandung merah jambu
Sandiwara Dunia Tak Bermoral
Semilir angin malam merasuk jiwa raga
Dingin malam menjadi kawan
Remang-remang lampu menyinari tubuh elok berdosa
Berdiri menanti mangsa
Menjajakan diri pada peminat nafsu dunia
Begitukah lakon sandiwara dunia ini ?
Atau begitulah skenario sandiwara ini ?
Ya Tuhan ...
Harga diri mereka sudah mati
Hitam kelam kabut menutupi seluruh pandangan
Sekarang dunia serasa membusuk
Demi uang dan uang , merelakan tubuh itu kotor
Tak takutkah mereka akan dosa ?
Mungkin mereka bekerja
Kerja tak bermoral
Apa mereka pernah berfikir ya Tuhan ...
Jika detak jarum jam berhenti
Dan jika detak jantung ini ikut berhenti
Tak ada lagi yang bergerak
Tak ada lagi yang bernyawa
Semua sudah mati
Mati tak bermoral
Sandiwara dunia telai usaikah ?
Mungkinkah babak baru dimulai ?
Jika ya , berikan babak baru dan lakon yang pantas Tuhan
Untuk sandiwara dunia ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar